Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya. Hingga 2010 terdapat 38 kultivar unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif Beberapa di antaranya:
- 'Gapu ', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
- 'Hepe', bijinya kempes dengan daging tebal
- 'Kelud', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
- 'Ligit', dari Kutai
- 'Bakul', dari desa Loa Lepu Tenggarong Seberang - Kutai
- 'Buaya', dari desa Loa Lepu Tenggarong Seberang - Kutai
- 'Mawar', dari Long Kutai
- 'Ripto', dari Trenggalek
- 'Salisun', dari Nunukan
- 'Selat', dari Jaluko, Muaro Jambi
- 'Sememang', dari Banjarnegara
- 'Tong Medaye', dari Lombok, NTB
- 'Bentara', dari Kerkap, Bengkulu Utara
- 'Bido Wonosalam', dari Jombang, Jawa Timur
- 'Perwira', dari Simapeul, Majalengka
- 'Petruk', dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah[8]
- 'Soya', dari Ambon, Maluku
- 'Sukun', bijinya kempes dengan daging tebal
- 'Sunan', dari Boyolali
- 'Kani' ("chanee", durian bangkok)
- 'Otong', (alihnama dari durian "monthong", durian bangkok, di Malaysia disebut klon D159)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar