Laman

Sabtu, 23 Oktober 2010

DURIAN BAKUL, DURIAN LOA LEPU HAMPIR PUNAH

Durian merupakan buah yang memiliki aroma enak dan rasanya juga nyaman. Bila musim durian tiba di Kutai Kartanegara, hampir seluruh makanan diwarnai dengan rasa durian. Durian di daerah ini selain enak dimakan begitu saja (bila sudah masak), juga dapat diawetkan dalam bentuk dan nama sajian yang beraneka ragam. Misalnya dibuat kolak, durian dicampur singkong, atau dicampur kacang hijau, atau pisang sanggar (kalimantan). ada juga dibuat lempok durian dengan berbagai rasa, rasa pedas, asin manis, dan rasa pedas asin. Ini enak dimakan begitu saja (berupa lempok durian aja), atau dimakan sama nasi (dibuat lauk).
Loa Lepu, merupakan sebuah daerah/desa terletak tidak jauh dari Tenggarong, merupakan salah satu tempat penghasil durian unggulan, yaitu durian 'bakul'. Durian 'bakul' memiliki daging yang tebal, biji kecil, buahnya berukuran besar (berdiameter 20 - 30 cm). Rasanya manis dan aromanya sangat menyengat (aroma durian).


Pohon durian bakul, mencapai ketinggian 20-25 meter dan berdiameter 60 - 100 cm. Keberadaan pohon yang tumbuh saat ini (tahun 2010) durian bakul di desa Loa Lepu - Tenggarong seberang - Kutai Kartanegara hanya tinggal kurang lebih 100 pohon. Hal ini akibat kebakaran hutan, pada saat musim kemarau panjang tahun 1980-an.

Kini (tahun 2010) masyarakat mulai melestarikan durian 'bakul' yang merupakan durian ciri khas desa Loa Lepu - Tenggarong, yaitu dengan membibitkan biji durian bakul tersebut. Ada yang disemaikan langsung dari biji ditanam di perkarangan atau kebun, ada juga yang menyemaikan biji durian bakul di plastik polybak. 

Kata seorang turis lokal membandingkan ketika musim durian tahun 2009 bulan Desember, ia mengatakan : "memang enak durian ini (durian bakul), rasanya manis, aromanya sedap dan menyengat, dagingnya tebal". Sambil mencicipi durian yang lain.

1 komentar: